IMPLEMENTASI PSAK 50 & PSAK 55 Revisi 2006
Deskripsi
Dalam rangka menyelaraskan standar akuntansi
keuangan khususnya untuk perbankan Indonesia serta sejalan dengan upaya
peningkatan market discipline, Bank Indonesia berinisiatif melakukan kerjasama
dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk menyusun standar akuntansi keuangan
yang mengadopsi IAS 39 dan IAS 32. Beberapa pengaturan dalam PSAK dimaksud
bahkan memerlukan perubahan pola pikir dan penyesuaian sistem internal bank.
Penerapan peraturan ini tidak mungkin ditunda, karena justru akan mempersulit
posisi bank dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat serta
memperbesar masalah yang akan dihadapi. PSAK Nomor 50 (revisi 2006) tentang
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan Akuntansi
Investasi Efek Tertentu, dan PSAK Nomor 55 (revisi 2006) tentang Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang menggantikan Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. PSAK
50 mengatur tentang penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sementara
PSAK 55 mengatur tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan. Batas
implementasi kedua PSAK tersebut adalah 1 Januari 2009. Hal yang cukup krusial
dari kedua PSAK tersebut bagi bank adalah bahwa, kredit sebagai asset bank digolongkan
pada “Loan and Receivables” yang mana valuasinya adalah dengan cara amortized
cost, hal ini membawa konsekuensi bahwa nilai kredit (dalam hal ini asset bank)
akan dipengaruhi oleh proyeksi cashflow dari asset tersebut, sehingga kredit
yang dikenakan bunga dibawah bunga pasar akan terdiskon menjadi lebih kecil
dari harga perolehannya (kredit yang dikucurkan).
Objectives
1. Workshop ini akan
mengungkapkan perbedaan prinsip dan konsep dengan pendekatan conventional
dengan prinsip dan konsep standard akuntansi versi PSAK 50 dan 55 untuk
property industry
2. Untuk membahas secara
detail akuntansi presentasi dan reporting financial instrument sehingga dapat
mencerimkan informasi yang lebih relevan dan handal sesuai dengan IAS
3. Memberikan pengetahuan
yang up to date bagi peserta agar akuntansi financial intrumen yang selama ini
dianggap sangat sulit dapat dipahami dengan baik. Juga akan mengetahui
bagaimana praktek akuntansi yang dituntut Bank Indonesia, Pasar Modal, dan IAI.
4. Para peserta akan
mendapat mengetahuan mengenai IFRS yang terkait dengan PSAK 50 dan 55 dengan
mendapat studi kasus yang terbaru, baik menyangkut derivative, stock, bond, dan
instrument lain.
Course Content
Hari I
1.
Overview PSAK 50 & 55 dan perubahannya
2.
PSAK
50 (revisi 2006)
a. Penyajian
·
Kewajiban
dan Ekuitas
·
nstrumen
Keuangan Majemuk
·
Saham
Treasury
·
Bunga,
Dividen, Kerugian dan Keuntungan
·
Saling
hapus antar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
b. Pengungkapan
·
Format,
Tempat dan Kelompok Instrumen Keuangan
·
Kebijakan
Manajemen Risiko dan Aktivitas Lindung Nilai
·
Persyaratan,
Kondisi dan Kebijakan Akuntansi
·
Risiko
Tingkat Bunga
·
Risiko
Kredit
·
Nilai
Wajar
·
Pengungkapan
Lainnya
- Studi
Kasus
Hari II
- PSAK
55 (Rev 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- Pengakuan
dan Penghentian Pengakuan
·
Pengakuan
Awal
·
Penghentian
Pengakuan Aset Keuangan
·
Transfer
yang Diakui dan Tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan
·
Keterlibatan
Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer
·
Transfer
Keseluruhan
·
Pembelian
atau Penjualan Aset Keuangan yang lazim
·
Penghentian
Pengakuan Kewajiban Keuangan
- Pengukuran
·
Pengukuran
Awal Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
·
Pengukuran
Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal
·
Pengukuran
Kewajiban Keuangan setelah Pengakuan Awal
·
Pertimbangan
dalam Pengukuran Nilai Wajar
·
Reklasifikasi
·
Keuntungan
dan Kerugian
·
Penurunan
Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
- Lindung
Nilai
·
Instrumen
Lindung Nilai
·
Item
yang Dilindung Nilai
·
Akuntansi
Lindung Nilai
2. Studi Kasus
Participants
Pelatihan ini ditujukan bagi peserta dari Divisi Teknologi dan Informasi dan akuntansi serta bankir yang
ingin mengetahui dan menerapkan prinsip PSAK 50 dan 55 REVISI 2006
Instructor
Dr. Drs. Baldric Siregar, MBA, Akt.
Merupakan professional consultant
bidang keuangan, akuntasi dan perpajakan yang telah memiliki jam terbang tinggi
sebagai instruktur dan berbagai kegiatan pelatihan terkait dengan
kompetensinya. Beliau juga aktif dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI), dan menjabat sebagai Ketua Magister Akuntansi, Ketua Magister Manajemen,
Direktur Pendidikan Profesi Akuntansi di YKPN Yogyakarta