Air Asam Tambang




AIR ASAM TAMBANG

DESKRIPSI
Dalam proses penambangan terdapatproses penyingkiran batuan penutup (overburden), ketika bijih ditambang dan batuan penutupyang mengandung sulfida terpapar terhadap alam terbuka, maka air, oksigen dan bakteri yang berada di alam bereaksi hingga berpotensi menimbulkan larutan asam belerang. Air asam tersebut dapat melarutkan logam yang terkandung di dalam batuan penutup dan menimbulkan dampak lingkungan yang buruk terhadap saluran air apabila tidak dikelola dengan baik. Proses tersebut dikenal dengan nama air asam tambang (AAT).
Air Asam Tambang atau disebut juga Acid Mine Drainage (AMD), yang disebut juga Acid Rock Drainage (ARD) terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam kegiatan pertambangan. Air ini terjadi akibat pengaruh oksidasi alamiah mineral sulfida (mineral belerang) yang terkandung dalam bantuan yang terpapar selama penambangan. Perlu diketahui, air asam sebenarnya tidak saja terbentuk akibat kegiatan penambangan saja. Bahkan, setiap kegiatan yang berpotensi menyebabkan terbuka dan teroksidasinya mineral sulfida, akan menyebabkan terbentuknya air asam. Beberapa kegiatan seperti pertanian, pembuatan jalan dan drainase, dan pengolahan tanah lainnya pada areal yang mengandung mineral belerang, tentu akan menghasilkan air asam. Karakteristik pun sama dengan air asam tambang.
Mengingat bahaya dari AAT ini terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan AAT secara terpadu. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan yang sangat penting untuk diikuti perusahaan pertambangan dan kontraktor di bidang pertambangan.

TUJUAN
·   Mengetahui bioteknologi terbaru dan efiesien dalam pengelolaanair asam tambang dan logam berat
·         Mengetahui perkembangan terbaru dalam memprediksi air asam tambang
·     Mengetahui teknik, desain dan operasional fasilitas dalam penerapanteknologi, bioremediasi dan phytoremediasi pada area dan aliran yang terkontaminasi logam berat dan air asam tambang

MATERI
·         Terbentuknya air asam tambang dalam aktivitas pertambangan
·         Bioteknilogi terbaru dan efisien dalam pengelolaan AAT dan logamberat
·         Perkembangan terbaru dalam memprediksi AAT
·         Alternatif pengelolaan limbah dan pencegahan dari AAT
·         Desain dan Operasional fasilitas dalam penerapan bioremediasi dan Phytoremediasi pada area yang teraliri Logam Berat
·         Bioteknologi dalam mendetoxifikasi limbah yang terkontaminasi mercuri

PESERTA
·    Tenaga Industri yang menangani lingkungan pertambangan;
·    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

INSTRUKTUR
Riyanto, M.Si, Ph.D